Mumpung saat ini tinggal di Australia dan ikan-ikan paus rutin melewati perairan disini dalam masa perpindahan mereka, maka hayuklah, mari melihat ikan paus dekat rumah!
Dekat rumah, karena hanya berjarak satu jam menyetir dari kediaman kami. Setelah mencari informasi lewat google, ternyata sedang ada diskon dari groupon. #Wah#*** padahal saya paling malas "subscribe" ke akun yang satu ini, malas dibanjiri email promosi. Cek bebi cek, ternyata sahabat saya memiliki akun tersebut. Alhamdulillah, akhirnya terbelilah tiga tiket untuk melihat ikan paus di perairan dekat pantai Mooloolaba, Sunshine Coast. Dan yang lebih menyenangkan, tentunya harga tiket yang telah dikurangi 50%. Horeee!
Sebelum berangkat, saya menyelidiki lagi tentang kegiatan "whalewatching" ini di situs trip advisor. Ternyata meski kegiatan ini hanya berlangsung tiga jam, banyak penumpang yang "jackpot". Hadeuh! Bisa berabe, secara suami juga sangat rawan terhadap "motion sick". Ditambah lagi dari kesaksian teman kami yang mengatakan hal yang sama. Maka pada malam sebelum kami berangkat saya membuat persiapan untuk besok paginya.
"lunch box" buat bertiga dengan ayam woku dan sayur pare pake teri / checked!
sunblock/ checked!
baju renang buat berdua dan kain pantai buat bertiga/ checked!
jaket tahan air/ checked!
botol minuman plus termos mini buat teh dan kopi/ checked
print-an tiket/ errr## waduh belum ke print, terpaksa malam-malam numpang ngeprint ke kantor suami. Ketahuan deh ga punya printer di rumah :)))
Memang persiapan kudu dilakukan satu malam sebelumnya, mengingat kami berdua bukan "manusia pagi" aka "not a morning person". (Ini Vickinisasi ga sih?) Alias raga boleh bangun tapi jiwanya masih melanglang buana dipagi hari. Kalau sudah disiapkan, pagi-pagi ga perlu mikir langsung capcus.
Maka setelah salah belok sekali, akhirnya sampai juga di Wharf-nya pantai Mooloolaba. Cari mencari kog ga ada kantornya Whale One. Wah jangan-jangan salah ini, cuma ada tulisan kecil yang menempel di restoran Thai dekat dermaga. Ah ternyata memang disitu meeting point-nya.
Kapal baru merapat membawa penumpang yang berangkat jam 7 pagi. Setelah diamat-amati, tidak ada yang kelihatan "miserable". Semua tampak segar dan ceria. Maka setelah sedikit drama karena ternyata tiket tidak dibawa dan membuat saya merasa "bersalah". Ditambah pertanyaan, lah kalo ga bisa ingat tiket gimana lagi yang lain-lain dari sahabat saya, waduh gimana ya? gimana dong? idih! segitunya, berarti predikat mama tiri yang efisien yang di dapat saat bepergian ke Flores beberapa tahun lalu (yang mengecek segala sesuatu dan merencanakan segala sesuatu) pudar dong? sungguh prestasi yang membanggakan!) Untungnya dapat SMS konfirmasi dari Whale One, ternyata ramah lingkungan sekali mereka, ga perlu print tiket, cukup tunjukkan bukti SMS saja. Ahhh! jadi lega deh :)
Segera saja kami memilih spot masing-masing dan bersiap-siap dengan kamera. Ombak laut lumayan "gengges" pagi itu. Begitu keluar dari sungai ombak langsung tinggi dan kapal naik turun dibuatnya, sesekali air laut memercik ke dek kapal. Ah untunglah saya "berpakaian" lengkap. Dan kayanya satu-satunya penumpang berpakaian lengkap. Sepatu tertutup, celana panjang dan baju lengan panjang plus rain jacket, yang terus terang membuat saya terlihat kontras dibanding penumpang lainnya pagi itu. Ga pa pa kan? demi menjaga supaya kulit tidak terbakar matahari yang baru saja pulih sepulangnya dari Gili 2 minggu lalu.
Setengah jam berlayar, belum juga keliatan tanda-tanda ikan paus. Lalu kapal berbelok ke kiri dan kapten mengumumkan adanya paus di kiri jauh. Wah! langsung pada ceria deh penumpangnya. Dan ga hanya satu, dua ekor saudara-saudara! Ibu dan anaknya!
Kapal mendekat dan menjaga jarak sekitar 50 meter dan mulailah kami berteriak-teriak kegirangan. "Exciting"! Melihat si kecil melompat-lompat ke udara, berenang kesana kemari dan ibunya yang berputar-putar di dekatnya.
Dan lucunya, semakin kami bertepuk tangan dan bersorak-sorak, semakin banyak aksi si kecil, ternyata paus narsis juga ya? hehehehe...
Lalu hingga ke satu titik, tiba-tiba ekor si ibu naik ke atas permukaan air nyaris 180 derajat. Dan itu berlangsung cukup lama, saya sampai mengira jangan-jangan dia terperangkap diantara batu karang. Lalu ia mulai menghempaskan ekornya ke air, berulang kali, sangat kuat sehingga terlihat busa air menyembur kemana-mana begitu ekornya mendarat di permukaan air.
Sementara si anak masih sibuk dengan gerakannya, melompat ke udara, berputar-putar, persis seperti anak kecil yang bermain. Tak jauh darinya ibu paus masih terus menghempaskan ekornya.
Lalu, si anak mendekat dan menaikkan ekornya, belum lurus seperti si ibu, nyaris bengkok malah. Dan dengan pelan menghempaskan ekornya. Wow!!...... kami terkesima. Lalu ia mulai lagi, kali ini lebih lurus, lebih cepat dan bertenaga.... Lagi! dan lagi!!! dan keduanya melakukan seirama! dan ini berlangsung beberapa menit.... Menit-menit yang berharga!
"You and me and the ocean is ours" |
Deg! entah mengapa saya tiba-tiba terharu sekali. Sekaligus berkaca-kaca. Melihat ibu dan anak ini dan bagaimana pengetahuan tersebut di turunkan turun temurun, dari generasi ke generasi. Ah tiba-tiba saya pengin punya anak, saat itu juga, saat melihat betapa asiknya mereka, berdua saja dan laut milik berdua.
Tak lama si ibu melakukan gerakan lainnya, berenang sambil memutar tubuh, menggerakkan sirip seperti berenang gaya punggung dan sebagainya, dan si anak mengikutinya dan sesekali tetap saja melompat keluar air menampakkan tubuhnya yang kecil tetapi besar itu (yah, namanya juga bayi paus bukan bayi tikus) :)
Akhirnya, tiga jam kami pun usai, dan saya teringat suami, (isteri yang aneh) apakah ia bertahan di tengah gelombang tadi? terakhir kali saya melihatnya masih baik-baik saja di dek dalam tetapi setelah kapal mengarah ke paus ia tak terlihat lagi karena penumpang memadati dek.
Ternyata, meski sudah diganjar pil, doi tetap jackpot dan hanya bisa melihat atraksi tadi sebentar saja. Yaah, kesian sih tapi bagaimana lagi....
Keluar dari parkiran, kami menuju pantai yang terdekat, leyeh-leyeh sambil makan siang. Sungguh wiken yang menyenangkan!