Friday, June 1, 2012

Bullying Di Tempat Kerja

Bullying berasal dari kata bully, adalah orang yang suka mengganggu atau mengancam orang lain baik lewat kata-kata maupun tindakan fisik yang mengakibatkan korbannya merasa tidak nyaman, ketakutan ataupun menanggung malu.

Biasanya sikap ini dipicu oleh keinginan si pelaku atau "bully" untuk mengontol korbannya pada saat tertentu dengan cara-cara tertentu pula. Biasanya yang menjadi korban adalah mereka yang berada pada level junior termasuk mereka yang baru saja memulai pekerjaannya di tempat tersebut.

Pertama kali mengalaminya, saat bekerja di divisi yang baru saja dibentuk di sebuah lembaga internasional. Orang-orang yang di rekrut kebanyakan orang baru dengan latar belakang khusus dan di latih secara khusus pula, ternyata pelatihan ini merupakan sesuatu yang baru dan menimbulkan kecemburuan, maka tanda-tanda bullying semakin jelas dengan berbagai ungkapan yang menyerang praktek-praktek baru yang diberlakukan. Ungkapan "itu tidak biasa dilakukan disini" kerap dilontarkan untuk tindakan ataupun inisiatif apa saja yang diambil.

Menurut "Workplace Bullying Institute" ungkapan tadi merupakan salah satu tanda yang menjurus pada bullying di tempat kerja, ungkapan itu ditujukan untuk meminimalisasi inovasi-inovasi baru sekaligus mematikan persaingan di tempat kerja.

Disamping itu, pelaku bully biasanya adalah orang-orang yang sangat ambisius dan sedikit banyaknya juga narsisistik, anti sosial dan hanya berfokus pada pencapaian pribadinya dan cenderung menyakiti orang lain demi mencapai keinginannya. Karena pelaku ini sangat ambisius ia akan melakukan apa saja agar dirinya terlihat hebat di tempat kerja, ia tidak peduli jika ia harus merebut pekerjaan orang lain karena baginya yang terpenting adalah betapa hebat reputasinya setelah itu.

Tak jarang, setelah berhasil melakukan manipulasinya, pelaku terjebak dengan beban kerjanya sendiri dan prilaku bully-nya pun akan keluar. Dengan mudah ia akan mengintimidasi orang-orang yang bekerja satu tim dengan dirinya dan menjadikan beban kerja sebagai alasan ia berlaku kasar kepada rekan-rekan kerjanya. Prilaku ini akan terus berlanjut dan menyebabkan ketidaknyamanan dalam tim dan tidak akan berhenti sebelum pelakunya dihukum karena perbuatan tersebut.

Tanda-tanda yang paling jelas adalah lewat ucapan-ucapan kasar, bahasa tubuh memerintah maupun gertakan, yang membuat korban mengalami tekanan psikologis dan tidak dapat berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaan.

Sayangnya, manajer yang mempekerjakan para bully, cenderung tidak tahu atau menutup mata terhadap prilaku ini. Dan terkadang tidak mudah bagi korban untuk melaporkan kejadian tersebut, karena si pelaku sangat pandai memutarbalikkan fakta sehingga membuat korban kebingungan karena fakta dan perasaan yang ia alami tidak mudah dipilah.

Dan pihak yang paling berkompeten menangani pelaku adalah manejer mereka. Selama mereka dibiarkan mereka tidak akan pernah merasa bersalah dengan tindakan tersebut dan akan terus menerus mencari korban baru untuk melampiaskan emosinya.

Jadi, ada baiknya ketika menelusuri pekerja baru di tempat kerja, jangan hanya mengandalkan referensi dari manajer saja, sebaiknya tanyakan juga pada rekan kerja sehingga prilaku ini bisa dengan cepat ditangani.

No comments:

Post a Comment

Anda menunjukkan perhatian dan kasih sayang dengan memberi komentar di bawah ini: