Gereja Katedral Santo Yosef Ruteng. |
Amsterdam, mobil yang kami tumpangi dengan gesit melalui transflores highway bergerak menuju Ruteng, ibukotanya Manggarai. Meliuk diantara pendakian dan turunan dan sawah menghijau berjejer dikanan jalan. Melewati orang-orang Manggarai yang berjalan dalam balutan kain hitam khas Manggarai menyelimuti nyaris seluruh badan mereka
Setengah
jam sebelum Ruteng, mobil berbelok ke Cancar. Disini terdapat
persawahan yang berbentuk jaring laba-laba, beginilah dulu orang-orang
Manggarai berbagi lahan persawahan dalam keluarga mereka. Jepret
menjepret selesai dan perut mulai memainkan orkestra kriuk-kriuk
kelaparan.
Kara teman seperjalanan pun mulai
memainkan mimik wajahnya yang kelaparan sesekali berteriak
"mummy..mummy..ungry!!! ungry!! (hungry-red)
Kami
menikmati makan siang di chinese seafood restaurant, masakannya lumayan
enak, si koko pemilik resto sangat ramah pula. Menu
seafood lumayan lengkap dari udang, ikan bahkan lobster juga disajikan
disini.
Perjalanan dilanjutkan
ke taman buah di lereng bukit yang berisi tanaman khas Flores. Tempat ini juga menjamu turis dengan tari perang, sayang
kami tidak membuat janji untuk datang kesini tetapi kami diperbolehkan memakai pakaian perang dan
bermain dengan senjata lokal seperti cemeti dan tameng dari kulit.
Amsterdam
bergerak lagi kali ini menuju kota terakhir di ujung barat Flores,
Labuhan Bajo. Seperti biasa setelah perhentian Amsterdam penumpangnya
bergilir tempat duduk yang di depan pindah ke belakang, yang di belakang
pindah ke tengah dan seterusnya berbagi kesenangan dan kerepotan duduk
menyamping di pojok belakang Amsterdam.
Perhentian terakhir tinggal beberapa jam lagi, jalanan Flores mendaki dan menurun
pemandangan indah disisi kanan tiada habis-habisnya, sesekali kami
melewati truk Fuso yang berfungsi sebagai bus. Dengan bangku-bangku kayu
menghadap kedepan dan perlu keahlian memanjat untuk naik keatasnya tak
terkecuali ibu-ibu yang memakai sarung.
Amsterdam
semakin gesit menyalip mobil-mobil yang didepannya, dan kantuk
menyerang setelah makan siang lezat...ahh Labuhan Bajo seperti apakah
kiranya dirimu...
No comments:
Post a Comment
Anda menunjukkan perhatian dan kasih sayang dengan memberi komentar di bawah ini: