Wednesday, December 5, 2012

Perjalanan ke Flores 7: Taman Nasional Rinca dan Komodo


Hari ini,  hari terakhir kami di Flores dan Labuhan Bajo, pagi-pagi sekali Amsterdam,mobil yang kami sewa,  menjemput kami untuk belanja snack dan minuman sebelum bertolak ke P. Rinca dan P. Komodo. Jam sepuluh pagi kapal kecil yang kami tumpangi bergerak meninggalkan Labuhan Bajo  menuju Pulau Rinca. Saatnya mengucapkan terima kasih kepada pak supir dan Amsterdam yang telah mengantarkan kami beberapa hari ini.

Dalam perjalanan selanjutnya, ke taman nasional Rinca dan Komodo dan selanjutnya berlayar ke Lombok, kami kedatangan dua anggota baru, sepasang orang Perancis, sehingga total ada empat orang Perancis dalam kelompok kami. Kalau teman jalan kami adalah sepasang Perancis akademisi yang malu-malu dan suka senyum kalau yang dua ini sangat senang berbicara dan terlihat percaya diri. Dalam perjalanan menuju Taman Nasional, awak kapal mengantarkan kami snorkeling di sebuah pulau kecil dengan pantainya yang berwarna kemerahan.

Segera saja semuanya terjun ke laut berenang dan ber-snorkeling sepuas-puasnya. Tak jarang,  kami yg sedang asik ger-snorkelling  terkaget-kaget merasakan gigitan ikan-ikan kecil yg berenang di dekat kami. Ternyata ukuran besar bukan berarti menjadi jaminan keselamatan, ha ha.

Pantai merah diselimuti pasir putih yang bercampur dengan butir pasir merah yang berasal dari pecahan koral berwarna merah yang banyak terdapat disana. Kami berenang cukup jauh menuju pantai karena awak kapal tidak mau membuang jangkar terlalu dangkal dan merusak koral, kesadaran yang cukup mendalam bagi mereka yang menggantungkan hidupnya dari parawisata bahari ini. (Bagi teman-teman yang kurang mahir berenang ada baiknya membawa pelampung ketika turun dari kapal mengingat jaraknya yang cukup jauh ke pantai.)

Koralnya sendiri sangat indah, membentuk bunga-bunga yang berwarna-warni dan bahkan beberapa titik didominasi warna hijau dan merah, dan tentunya banyak sekali ikan yg berenang dengan berbagai ukuran. Keindahan ini mengingatkan saya ketika  ber-snorkelling di Gili Nanggu di Lombok beberapa waktu lalu. Ada perasaan takjub yang luar biasa saat menikmati keindahan karang dan berenang bersama ikan-ikan, seolah-olah kita menjadi bagian dari habitat disekitar pantai tersebut.

Naik kembali ke kapal dan berlayar meninggalkan pantai merah menjelang senja,  makan malam sudah menunggu, hmm,.. menu ikan bakar segera ludes dalam sekejap. Malam itu kami menginap diatas kapal yang berhenti di balik pulau kelelawar untuk melanjutkan perjalanan esok harinya.



DS Photography
Jembatan panjang dari sandaran kapal

Pagi-pagi sekali, pelayaran dilanjutkan dan kami menginjakkan kaki di Pulau Rinca. Jembatan kayu panjang menjadi tempat sandaran dan pintu utama memasuki kawasan Taman Nasional Komodo. Setelah membeli karcis masuk kami dikawal oleh ranger setempat mulai berjalan kaki di seputar taman nasional, melewati sarang komodo berupa timbunan tanah dan dedaunan yang menjadi tempat komodo ngadem, melihat bayi komodo dipucuk pohon, serta bertemu dua ekor kerbau liar, rusa dan akhirnya sampai di atas bukit dengan pemandangan yang "ruarrr biasa"


Mejeng sejenak di Pulau Komodo
Selanjutnya kami berlayar  menuju ke Pulau Komodo dan di kejauhan terlihat Kampung Komodo "yang terletak memanjang ditepi pantai". Memasuki gerbang Pulau Komodo, kami disambut tiga ekor komodo remaja, kami yang sedikit was-was, satu persatu memanjat gapura,..kayanya semuanya pada takut kalo sampe digigit oleh si Komo, ditempat ini banyak komodo berjalan-jalan disekitar rumah-rumah yang menjadi bagian dari Komodo Nasional Park. Berbeda dengan Rinca yang hanya ada satu ekor komodo yang kami lihat dari jauh di jembatan menuju Rinca.

Setelah puas berjalan kaki mengitari kawasan di dekat pos penjaga dan sedikit mengeksplorasi kawasan di sekitarnya, kami naik lagi ke kapal dan perlahan lahan bergerak menuju laut Sumbawa.

DS Photography
Komodo remaja menyambut kami di Pulau Komodo


Kapal kami terus bergerak menantang ombak  melewati Pulau Sangiang dan "somewhere in the ocean" menjelang malam, sang kapitan menanyakan apa kita mau mandi, yang tentu saja kami sambut dengan gembira,..ia lalu mengurangi kecepatan dan mengarahkan kapal pada sebuah area yang penuh koral dan lebih dangkal, gelombang membentuk riak-riak kecil seperti lingkaran dengan warna hijau turqoise didalam lingkarannya. Sepertinya acara mandi sore itu tidak bisa singkat,  Pak Kapitan telah meneriaki kita untuk segera naik tapi tak ada satupun yang mau beranjak sehingga mau tak mau dia menyalakan mesin kapal dan berpura-pura me ninggalkan kita, akhirnya dengan berat hati semuanya naik kembali ke kapal menuju pulau Satonda.

Pagi harinya saya bangun pagi-pagi dan "luckily" melihat sepasang lumba-lumba yang berenang berputar dalam harmoni, sayang yang lain belum pada bangun, tak berapa lama  kita sampai di Satonda. Pulau ini memiliki danau air tawar ditengah-tengahnya, pemandangannya cukup bagus, dan ada jalan setapak mendaki menuju danau, terdapat pura kecil yang digunakan umat Hindu bersembahyang, setelah berenang dilautan sepertinya minat untuk berenang di danau drastis berkurang.

Kru kapal menurunkan sampan kecil dan mengantar kami ke pantai Satonda, sekilas Satonda terlihat seperti sebuah bukit, kami mendaki menuju puncaknya lalu berjalan turun menuju danau, di jalan kami berpapasan dengan beberapa orang, diantaranya perempuan memakai kebaya, persis seperti perempuan-perempuan Bali yang pergi bersembahyang. Ketika kembali ke kapal, tak seorangpun tampaknya tertarik menaiki sampan, kami menceburkan diri ke pantai dan berenang ke kapal,  hanya kamera-kamera kami yang naik sampan.

Kapal terus berlayar dilaut Sumbawa yang tidak ada ramah-ramahnya, ditengah laut kami diombang-ambingkan ombak, terkadang sedikit bergidik melihat langit yang dipenuhi awan gelap, untungnya penumpangnya lumayan kuat, buktinya tak ada seorangpun yang sampai mabuk berat,  puyeng sedikit iya, kita menghabiskan hari dengan berjemur, ngobrol, main kartu dan membaca buku.

DS Photography
Kapal-kapal yang mengantarkan pengunjung ke Taman Nasional Komodo.


Sang kapitan menunjuk kearah pulau Medang, tempat asal kapal yang kami tumpangi. Mereka seluruhnya berasal dari pulau yang terletak di laut Sumbawa ini. 

Malam terakhir di kapal, kami menghabiskan waktu dengan "telling the story of ourselves" apa aja termasuk yang malu-maluin, and "everyone seemed to enjoy it". Dari kejauhan terlihat lampu-lampu berkerlap-kerlip dari daratan Sumbawa yang tak terlihat karena tertutup malam pekat.

Keesokan harinya kapal merapat di Pulau Moyo, disini kami berjalan kaki meninggalkan pantai menuju sungai dan air terjun. Hmm...lumayan asik seger-segeran di air tawar, setelah beberapa hari ini, kami hanya bersinggungan dengar air asin. Segera saja kami berloncatan dari tebing disekitar air terjun, dan berpuas-puas berenang di lubuk sungai itu, namun, kesegaran air tawar pulau Moyo jadi tak bersisa, begitu kami kembali berenang menuju kapal meninggalkan Pantai Moyo.

Sore harinya, kapal kami akhirnya sampai di Labuan, Lombok, akhirnya "4 days 3 night trips of being anak buah kapal" pun berakhir. Ada rasa yang campur aduk antara sedih dan gembira, ketika mengucapkan perpisahan, mengingat pengalaman beberapa hari belakangan ini menciptakan semacam ikatan diantara kami. Beberapa teman melanjutkan "adventure" mereka mendaki Rinjani, lainnya menuju Gili-gili di Lombok.

Sementara kami bertiga akan menginap semalam di Mataram, "the city where I used to live for 2 years", puas-puasin makan ayam taliwang di resto 2M di Cakranegara, selanjutnya kami terbang dan menghabiskan satu hari lagi di Bali sebelum bertolak ke Jakarta.


DS Photography
Kapal  kami beserta kru-nya, muchas gracias!

"Thanks to the boat crews" atas keramahan dan pelayanan yang sangat baik!! Dalam hati saya "make a wish" semoga suatu saat bisa kembali lagi ke Flores, menikmati keindahannya dan mengalami perjalanan yang berbeda, mungkin "overland" dari Flores, melewati daratan Sumbawa melintas ke Lombok dan bermalas-malasan di Gili Meno atau Gili Nanggu, pulau favorit saya (amin).

Ps: Bagi teman-teman yg ingin mencari tahu ttg wisata Flores bisa dilihat disini : www.floresexplore.com


No comments:

Post a Comment

Anda menunjukkan perhatian dan kasih sayang dengan memberi komentar di bawah ini: