Sore menjelang malam,
Amsterdam merayap memasuki Labuhan Bajo. kota yang terletak di ujung
barat Flores ini merupakan kota terakhir yang kami kunjungi sebelum kembali ke
Bali.
Amsterdam mengarah ke Hilltop hotel namun
sayangnya hotel ini penuh, ternyata tidak mudah mencari penginapan
disini apalagi saat "weekend" dan "high season", akhirnya kami menemukan
losmen yang bisa menampung kami berenam, ada dua kamar, satu berukuran
kecil dan satu kamar berukuran cukup besar dengan kamar mandi yang
lumayan bersih dan besar.
Satu kamar yang lebih kecil bagi teman Perancis kami sementara Uli, Kara, Jamie dan saya berada di kamar yang
lebih besar. Yaa..kasian juga Jamie daripada ga dapat kamar, Uli
menawarkan untuk "share" dengan kami bertiga dengan tambahan extra bed
tentunya..."a bit akward, eyes code exchanging" beberapa detik antara saya
dan Kara tapi sudahlah..kasian juga kalo dia mesti nginep di bawah
langit tanpa atap.
Amsterdam
"driver" menawarkan mengantar kami ke gua cermin keesokan harinya,
lumayanlah kami diberikan layanan ekstra meskipun kami telah tiba di tempat tujuan. Pagi-pagi kami menuju gua dan satu-satu berjalan hati-hati
memasuki gua dan menikmati stalaktit dan stalagmit, didinding gua
terdapat goresan seperti ikan dan kura-kura, tampaknya pada satu masa dulu, gua ini merupakan bagian dari lautan.
Menjelang
siang perut mulai lapar dan kami memutuskan makan siang di Kafe Paradise alias kafe surga,
nama yang sangat cocok untuk tempat dengan pemandangan seindah ini. Kafe
ini terletak dibelakang hotel Gardena. Begitu duduk dan memandang
kearah laut...pffhhhh!!! "what a wonderful view" a truly paradise!!!...it
sooooooo...beautiful kayanya ga mau beranjak dari tempat ini, meskipun makan siang sudah berlalu beberapa jam..
Berjalan
menyusuri port of Labuhan Bajo, Kara dan saya duduk di pinggiran laut
dan menikmati senja temaram jatuh dipelabuhan. Kapal-kapal kecil mulai
bersinar dan cahaya lampunya jatuh di deburan ombak, dengan cahaya
matahari pasca tenggelam meninggalkan semburat ungu dan oranye dilangit.
"It is a blessing to be here at this particular moment,...".
Entah
karena suasananya tak terasa pembicaraan mengarah ke hal-hal pribadi,
keluarga dan tiba-tiba kita terkenang akan "our late fathers, how things
were and so on..and so..on"...dan gak tahu kenapa setiap kali
membicarakan ini entah sekali ataupun ribuan kali tak terasa mata terasa
hangat dengan pelupuk yang siap menumpahkan air yang sedang
dibendungnya. "Whereever you are, you will always and always live with us, as long as we keep you in our memory"
Labuhan Bajo Port Menjelang Malam |
Akhirnya last dinner di Labuhan Bajo,..beberapa guide lokal menawarkan tur ke Rinca dan Komodo, hmmm...sudah sampai sini...dan komodo hanya disebrang sana dibelantara pulau-pulau yang sedang tertutup kabut,..pilihan lain adalah menuju komodo dengan "Perama boat" yang malam ini langsung berangkat,..tapi..kita terlalu capek lagipula tiket pesawatTigana air ke Denpasar sudah ditangan. Hmmm...rasa bimbang mulai menyerang...
Akhirnya
setelah bercas-cis-cus dengan tiga teman seperjalanan kulit putih lainnya kita memutuskan
menyewa boat ke Pulau Komodo dan Rinca dan bukan itu saja, "the same boat
will deliver us on "a three night four days" from Lombok to Labuhan
Bajo, how exciting!!! dengan harga yang hanya sejeti perkepala dan tambahan dua orang
lagi selain kami untuk membuat pelayaran ini "possible".
Setelah
segala macam perundingan dilakukan kita menyempatkan diri melihat boat
yang akan menjadi rumah kita beberapa hari kedepan. Saya mulai
menyanyakan sistem navigasi dan radio kalau-kalau ada hal-hal yang
terjadi di tengah laut.
Sang kapten dengan
senyum bijaksana berkata "kita orang Bajo" dari dulu sudah melayari rute
ini, mudah-mudahan aman,..hikss...ada rasa ngeri terlintas dan sedikit "eyes
code exchanging" terjadi,..lalu dua temen saya mulai berteriak aduhh
Muuum!!..hiks..hiks..pertanyaannya malah buat kita kuatir,..
Ya
beginilah,..padahal usia kita bertiga ga jauh-jauh amat dan saya bukan
yang paling banyak umurnya tetapi karena berbagai pertimbangan they
called me "step Mum" yang masih berlaku sampai sekarang.
Well
akhirnya keputusan sudah dibuat besok pagi kita akan berlayar menuju
Lombok dan singgah di Pulau Rinca dan Pulau Komodo dengan kapal tanpa
alat navigasi. Malam itu semuanya pergi tidur dan sebelumnya mengirim
email, sms, kepada orang-orang tersayang, kalau dalam
empat hari tidak ada pesan dari kita silahkan menghubungi tim SAR
terdekat hehe...dan yang pasti, doakan agar kami selamat :)
No comments:
Post a Comment
Anda menunjukkan perhatian dan kasih sayang dengan memberi komentar di bawah ini: