Sunday, September 2, 2012

Menunggu seorang ratu adil atau membangun komunitas orang bijak yang sama derajatnya?

Tulisan lama yang terinspirasi setelah menonton film Troy, 2008

Seorang teman berkata, bencana datang silih berganti dan belum ada tanda-tanda akan berakhir, banyak orang menantikan datangnya seorang ratu adil.

Ratu adil? apakah dia nyata atau hanya segumpal harapan akan seorang pemimpin yang cerdas dan bijaksana. Tetapi apakah ratu adil itu hanya seorang?

Bagaimana kita bisa yakin kalau satu orang mampu memiliki kemampuan se luar-biasa itu? Se tak-terbatas itukah kemampuan yang mungkin dimilikinya dibandingkan dua ratus jutaan sekian bangsa Indonesia. Kalau dia hanya seorang bagaimana dia akan transparan terhadap apa yg dia putuskan? lalu dimanakah fungsinya dua ratus jutaan kepala-kepala lainnya yang tentunya juga memiliki pikiran cemerlang.

adilkah namanya apabila hanya seorang yang paling bijaksana diantara sejuta orang lainnya?

Pertanyaan ini berputar di kepala saya beberapa hari belakangan ini. Mungkin ini karena baru saja melihat lagi film Troy yang sebenarnya lebih karena ada Brad Pitt didalamnya (hmmm yummy!!) dan melihat para senator berdiskusi atau karena baru baru ini saya merasa tertarik dengan sejarah Amerika sehubungan dengan kunjungan ke Gettysburg ladang perang sipil Amerika semasa Presiden Lincoln.

Akhirnya saya membuat teori sendiri, ratu adil mungkin bukanlah seorang individual saja, ratu adil hanya bisa dicapai apabila ada sekumpulan orang yang mencurahkan perhatian dan komitmennya untuk memajukan bangsanya.
 
Sekumpulan orang ini memikirkan apa solusi yang bisa diterapkan pada saat ini dan situasi seperti apa yang diinginkan tigapuluh-limapuluh-seratus tahun ke depan. Karena sekumpulan ratu adil ini adalah strategic thinker yang pasti mereka tidak akan mengeluarkan kebijakan reaktif yang hanya diatas kertas tetapi tidak ada koridor yang mengatur pelaksanaan, pengawasan maupun sanksi bagi yang yang melanggar. Dan mestinya kebijakannya juga memberi ruang untuk curah pendapat publik.

Mereka juga sekelompok inspiratif sehingga ketika kebijakan di keluarkan ada alternatif yang dapat dilakukan masyarakat untuk tetap mempertahankan kehidupannya sehingga inspirasi yang mereka berikan mampu meredam konflik yang mungkin akan terjadi karena ada alternatif lain yang telah disiapkan.

Dan sudah semestinyalah ratu adil akan berpikir realistis sehingga tidak ada kata-kata dan janji-janji kosong dalam pemilu yang mereka ikuti karena setiap tujuan, setiap perkataan yang mereka janjikan ada indikator yang akan mengukur keberhasilan sehingga tak ada tempat tersedia buat janji-janji kosong. Ratu adil mungkin bukanlah seorang revolusioner sehingga lima tahun berkuasa ia mengubah total kebijakan sebelumnya sehingga"mari kita mulai dari nol lagi"

Dia mungkin akan melibatkan ratu adil lainnya memikirkan apa kekuatan yang mesti kita pertahankan atau kita bangun sehingga bangsa kita maju dan terhormat di tataran bangsa-bangsa lainnya didunia.

Mudah2an seorang ratu adil akan memberi banyak perhatian terhadap pendidikan, kesehatan, serta memperkuat pertanian dan kelautan yang memang sumber utama kehidupan jutaan bangsanya.

Dan para ratu adil ini memberi pondasi akan rencana strategis bangsa ini ke depan.

Dan pastinya para ratu adil ini memiliki nilai moral yang tinggi, bukan dinilai dengan berapa banyak ucapan religious yang dia katakan pada setiap pertemuan yang lebih karena kemunafikan ingin dipandang religious. tetapi karena ada keberlangsungan kesadaran didalam pikirannya bahwa ia tidak perlu berbohong untuk menyenangkan orang lain, ia boleh berkata tidak walau itu akan menyakitkan,dan yang pastinya sadar betul asset yang ditanganinya adalah milik segenap bangsa dan bukan harta keluarga yang diwariskan kakek buyutnya.

Para ratu adil ini mudah-mudahan akan membawa bangsa ke suatu taraf yang berupa standar minimum kesejahteraan yang mampu dicapai setiap orang sehingga kita tak lagi bersaing dengan alam dan merusaknya untuk meraup keuntungan namun mampu menghargai keberadaanya sebagai partner sejati dalam mengarungi hidup saat ini dan masa depan.

Tapi saya pikir, ratu adil mestinya ada dalam diri setiap kita, dia tidak akan pernah datang kalau kita sendiri tak memulainya. Kita tak boleh berharap pada satu dua orang pemimpin saja tanpa turut serta berpartisipasi memikirkan solusi atau paling tidak menanamkan prilaku ratu adil dalam diri kita, memangkas kemunafikan, memberi porsi orang-orang yang bekerja dengan kita untuk bisa mengekspresikan diri dan membunuh karakter diktator internal yang ada dalam diri kita. Dan bear in mind apa yang kita lakukan membawa dampak tidak hanya bagi sesama kita tetapi juga bagi lingkungan tempat kita hidup.