Wednesday, November 30, 2016

Umroh Part II (Makkah)

Kami menempuh perjalanan selama 5 jam dari Madinah menuju Makkah, dan bersiap-siap mengambil miqat di Bir Ali. Ustad yang membimbing kami menyarankan untuk melakukan ibadah-ibadah sunnah selama di perjalanan seperti membaca qur'an, tahsin, berdzikir dan mengurangi berbicara yang tidak perlu.

Ketika tiba di Makkah, setelah check in kami langsung menuju Masjidil Haram, yg ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 400 M. Masjid yang mengelilingi Ka'bah sangat luas dan nyaman. Di lengkapi dengan AC dan tiang-tiang yang megah.

Di tengah-tengah masjid yang menyerupai lingkaran, berdiri Ka'bah. Sederhana, ya itu yg terlintas di kepala saya pertama kali melihatnya. Bangunannya di tutupi kain hitam dengan pintu yang berornamen emas. Ada rasa haru dan syahdu melanda ketika menjejakkan kaki ke dalam masjidil haram. Bagi jamaah yang akan disini disarankan untuk membawa perlengkapan secukupnya dan tidak disarankan membawa makanan karena ada petugas yang memeriksa tas bawaan kita di pintu-pintu masuk.

Tempat shalat favorit saya adalah di lantai 2, shaf terpisah antara laki-laki dan perempuan dipagari dengan pagar kayu. Berada disini ketika suhu sangat panas sangat membantu kenyamanan beribadah.

Agenda harian tak jauh berbeda dengan di Madinah dikarenakan bulan puasa. Setelah shalat Subuh kami melakukan thawaf dilanjutkan dengan Sai sebagai umroh pertama, lalu ketika melakukan perjalanan keliling kota Makkah termasuk tempat-tempat pelaksanaan haji, kami mengambil miqat sekali lagi untuk umroh kedua. Lalu hari-hari lainnya hanya melakukan thawaf ba'da Shubuh dilanjutkan Dhuha lalu beristirahat di hotel sebelum tiba waktu Dzuhur.

Seperti halnya di Masjidil Nabawi, Masjidil Haram juga memiliki tempat-tempat yang Multazam antara lain:
-Antara Hajral aswad dan pintu Kabah
-Hijr Ismail pelataran depan Ka'bah yang berbentuk setengah lingkaran
-Maqam Ibrahim, bangunan kecil di depan Hijr Ismail
-Bukit Shafa dan Marwa

Maka setelah melakukan thawaf dan Sai kami bergegas mencari posisi di ketiga tempat tersebut, karena banyaknya jamaah lebih sering di lurusan Maqam Ibrahim maupun pintu Ka'bah. Disarankan untuk berdoa dengan tatacara sbb:
-memulai membaca Bismillah,
-lalu dilanjutkan dengan bertasbih memuji Allah,
-melafalkan Asma ul Husna dan
-menyampaikan do'a dengan sepenuh hati.

Tentunya dengan berprasangka baik serta penuh harap, semoga Allah mengabulkan doa-doa yang kita panjatkan. Ustad kami menyarankan untuk meminta apapun yang kita inginkan, karena kita tidak tahu mana doa yang akan dikabulkan.

Kami menghabiskan kurang lebih satu minggu di tempat ini, hari-hari yang terasa sangat indah tidak hanya karena rasa damai yang hadir tetapi juga persaudaraan yang tumbuh diantara sesama jamaah, teman seperjalanan.

Saat thawaf terakhir, saya berdo'a semoga bisa kembali kesini bersama orang-orang tercinta dan berharap kedamaian ini akan berlangsung lebih lama, berharap akan semakin bersemangat dalam menapaki jalan ini, semakin tawadhu dan teguh di dalamnya hingga akhir nanti.






No comments:

Post a Comment

Anda menunjukkan perhatian dan kasih sayang dengan memberi komentar di bawah ini: